Manggar | Belitung Timur | Bangka Belitung | BaliEkspress.Com | JSCgroupmedia ~ Longsor tambang emas di Kabupaten Solok Provinsi Sumatera Barat menaruh perhatian anggota DPRD Kabupaten Belitung Timur Kamri, S.M dari Partai Keadilan Sosial [PKS]. “Kamri merasa prihatin atas kejadian tersebut dan mengingatkan daerah kita Belitung Timur yang juga daerah tambang,”ucapnya.
Saya dan keluarga turut berbelasungkawa atas musibah yang terjadi juga turut berduka cita atas beberapa korban yang telah ditemukan, semoga mereka semua khusnul khatimah dan ketabahan buat keluarga yang ditinggalkan,”tambahnya.
Kejadian di Kabupaten Solok menurut Kamri sebagai bentuk pelajaran yang berarti buat kita di Belitung Timur yang juga daerah tambang, kedepan kita berharap agar para pihak terkait dan juga stakeholder untuk terus memberikan edukasi kepada para penambang timah yang ada di Kabupaten Belitung Timur agar selalu terus memperhatikan keselamatan dalam bekerja dan melakukan kegiatan di lokasi penambangan,”terangnya.
Dikutip dari media online lainnya, Jumlah korban tewas longsor tambang emas di Kabupaten Solok, Sumatera Barat bertambah menjadi 13 orang. Hal itu setelah tim SAR gabungan menemukan satu korban dalam kondisi meninggal dunia.
Kepala Kantor SAR Padang, Abdul Malik mengatakan, memasuki hari ketiga ini, pada pukul 08.20 WIB korban terakhir telah dievakuasi ke posko kondisi meninggal dunia.
“Saat ini total korban 25 orang, dengan keterangan 13 orang meninggal dunia, dan 12 orang selamat, saat ini dalam kondisi penanganan medis di rumah sakit M Nasir Kabupaten Solok,” katanya, Minggu (29/9/2024) kemarin.
Korban yang dievakuasi terakhir ini, kata Abdul, terhambat hujan lebat kemarin, tim gabungan terpaksa beristirahat. “Pada pukul 06.00 WIB tadi pagi kembali melanjutkan perjalanan dan sampai pada pukul 08.20 WIB di posko,” katanya.
Dengan ditemukan korban terakhir ini, tim gabungan melakukan evaluasi kembali, namun menunggu tim dari lokasi kejadian untuk menjelaskan kondisinya.
“Tim gabungan masih ada di lokasi, nanti setelah mereka kita akan melakukan evaluasi, apakah masih ada yang hilang atau tidak,” ujarnya.
Polisi Buka Posko Orang Hilang terkait Longsor Tambang Emas Tewaskan 12 Orang di Solok
Sementara itu, Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sumbar masih mengidentifikasi korban tewas akibat longsor tambang emas tradisional yang diduga ilegal di Nagari Sungai Abu, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok,Provinsi Sumatera Barat.
Polisi juga membuka pokso orang hilang atau antemortem yang berlokasi di kantor Wali Nagari Talang Babungo.
“Posko ini berfungsi sebagai tempat bagi keluarga untuk mendapatkan informasi mengenai korban dan proses identifikasi yang sedang berlangsung,” kata Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Pol Dwi Sulistyawan, Sabtu (28/9/2024) lalu.
Tim DVI Biddokkes Polda Sumbar, team DVI Polres Arosuka, instansi terkait yang ada di Provinsi dan Kabupaten Solok Arosuka serta masyarakat telah mengevakuasi korban longsor tambang emas. Rinciannya, korban meninggal dunia 12 orang (sudah teridentifikasi), luka ringan 3 orang, luka sedang 2 Orang, dan luka berat 6 orang.
Data terkini hingga Sabtu (28/9/2024) pukul 10.00 WIB menunjukkan total korban 23 orang. | BaliEkspress.Com | iNews | *** |